Rabu, 09 Desember 2015

Merancang Liburan keluarga PNS


ilustrasi liburan keluarga PNS
Teman saya ada yang punya program, setiap bulan dia sisihkan 30% tunjangan kinerja (tukin), lalu disimpan khusus dengan peruntukan liburan akhir tahun. Setelah saya tanya kemana rencana liburannya, dia menjawab "liburan keluarga tahun ini rencananya ke Bali". Hmm, luar biasa saya katakan bisa punya planning seperti itu. Selanjutnya teman saya tadi bercerita, bahwa ini sudah jadi komitmen dirinya dengan sang isteri, dan kalau tidak diprogram seperti ini sulit buat seorang PNS yang sumber income-nya mengandalkan gaji bulanan untuk bisa berlibur ke luar kota bersama keluarga. Saya pun mengamini. Teman saya yang lain mempunyai program yang sama. Dia dan keluarga berencana ke Singapura akhir tahun ini (waktu itu tahun 2012), karena sudah janji dengan putrinya. Sama seperti teman yang pertama tadi, anggaran program liburan ini sudah disiapkannya sejak lebih dari setahun lalu. Beberapa waktu kemudian dia berkirim foto melalui bbm yang menampakkan mereka sekeluarga sudah berada di Singapura.

Model rancangan liburan keluarga dua teman saya diatas agaknya patut dipertimbangkan untuk ditiru. Sebagai PNS, baik yang sudah berkeluarga atau belum, tentu memiliki keinginan untuk meluangkan waktu berlibur ke tempat-tempat khusus yang belum pernah dikunjungi, di dalam maupun di luar negeri. Terkadang di sela-sela tugas dinas luar, masih bisa menyempatkan untuk mengunjungi tempat wisata di beberapa kota walau singkat. Namun mengkhususkan waktu mengunjunginya bersama keluarga tentu akan berbeda kesan dan rasanya.

Ada banyak tujuan berlibur dalam dan luar negeri beserta objek-objek didalamnya. Bisa jadi berupa taman rekreasi, pegunungan, pantai, situs religi, situs budaya dan seni, situs sejarah, situs pendidikan, wisata kuliner, wisata fashion, dan masih banyak lagi. Terlebih jika punya anak yang di bangku sekolah pastinya sangat membantu menambah wawasan dan pengalaman mereka, tidak hanya baca dari buku tetapi langsung melihat ke lokasi dan mendapat penjelasan dari petugas/guide setempat. Bahkan terkadang kita sendiri yang sudah berumur perlu juga untuk meng-update pengetahuan tentang hal-hal yang selama ini hanya mendengar atau baca di buku. Oleh karenanya, mari kita coba membuat perencanaan berlibur keluarga dengan berbasis anggaran dan waktu.

a. Menentukan tujuan wisata

Hal pertama yang dilakukan dari program ini adalah menentukan tujuan tempat atau objek mana yang akan dikunjungi. Bisa dari yang terjauh dulu, atau dari yang terdekat dulu, luar negeri dulu, atau dalam negeri dulu, atau zig-zag. Buatlah list objek-objek yang ada di sekitar tempat itu, agar bisa terpetakan dengan jelas apa saja yanga akan dilakukan disana. Dengan membuat list tujuan, semakin jelas tergambar planning liburan keluarga beberapa waktu ke depan.

b. Menghitung estimasi biaya

Setelah membuat list tujuan, tentukanlah estimasi biaya liburan yang dibutuhkan pada setiap tempat/tujuan. Sederhananya, perhitungan biaya tidak akan jauh dari kebutuhan umum yaitu transport, akomodasi, dan rekreasi, dan belanja. Carilah informasi mel
alui browsing internet, biro perjalanan, teman yang sudah pernah, atau bisa juga mencari agen wisata yang menawarkan paket all in one.

ilustrasi anggaran liburan
c. Menentukan waktu berdasarkan kesiapan dana

Nah berdasarkan estimasi biaya liburan tadi, hitunglah berapa lama kita bisa mengumpulkan dana untuk berlibur ke tempat yang ditarget. Misalnya, kita menargetkan pulau langkawi Malaysia, dimana harga agen wisata all in one sebesar 25 juta rupiah. Maka kita bisa hitung, bila kita sisihkan 2 juta dari tukin per bulan maka kita bisa berangkat sekitar 12 bulan lagi, atau tahun depan. Demikian juga untuk tujuan-tujuan berikutnya dalam list tadi. Bila jangka waktunya panjang (misal diatas 1 tahun), simpanlah dalam bentuk emas untuk lindung nilai dan meminimalisir inflasi. Sesuaikan waktunya pada kalender dengan jatah cuti, libur nasional, dan libur sekolah. Jangan lupa untuk menyiapkan dana cadangan, bisa dari sisa SPD, gaji 13, premi tahunan, dan sebagainya.

d. Melakukan persiapan yang dibutuhkan

Bila waktu liburan sesuai rencana sudah dekat, dan dana sudah dirasa siap, maka persiapkanlah hal-hal yang dibutuhkan selama perjalanan. Urutkanlah dari yang paling pokok, seperti passpor (bila ke luar negeri), ijin cuti, dan sebagainya, sampai yang sekunder seperti peta, daftar alamat dan nomer telepon penting. Selesaikan juga kewajiban-kewajiban pekerjaan yang menjadi IKU bulanan. Semakin matang persiapan, akan semakin baik dan memudahkan. Dan satu lagi, mulai biasakan membuat wasiat kepada ahli waris/keluarga sebagai antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Bukan berharap atau bersangka buruk, tapi sekedar sedia payung sebelum hujan.

e. Enjoy

Tibalah waktu liburan yang dinantikan. Nikmati perjalanan, nikmati liburan, serap pengetahuan dan pengalaman baru, abadikan momen-momen menyenangkan. Jangan lupa untuk selalu menjaga etika dan attitude, dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung. Karena kita pergi dengan jati diri sebagai PNS, keluarga, institusi, dan bangsa yang melekat dalam tindak tutur selama di tanah orang. Kontrol lah pengeluaran agar setelah pulang tidak mengganggu keseimbangan dapur. Dan bila memungkinkan, jangan lupa oleh-oleh untuk rekan di ruangan.

liburan ke luar negeri
Demikianlah sekilas perencanaan liburan di luar kota bagi keluarga PNS. Semoga kita bisa menanamkan motivasi dalam diri, bahwa bumi ciptaan Allah ini luas dan terlalu indah untuk tidak dikunjungi setiap sudutnya. Dengan niat, perencanaan dan persiapan matang, Insyaallah semua akan terwujud.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar