Teman saya ada yang punya program, setiap bulan dia sisihkan
30% tunjangan kinerja (tukin), lalu disimpan khusus dengan peruntukan liburan
akhir tahun. Setelah saya tanya kemana rencana liburannya, dia menjawab "liburan
keluarga tahun ini rencananya ke Bali". Hmm, luar biasa saya katakan bisa
punya planning seperti itu. Selanjutnya teman saya tadi bercerita, bahwa ini
sudah jadi komitmen dirinya dengan sang isteri, dan kalau tidak diprogram
seperti ini sulit buat seorang PNS yang sumber income-nya mengandalkan gaji
bulanan untuk bisa berlibur ke luar kota bersama keluarga. Saya pun mengamini. Teman
saya yang lain mempunyai program yang sama. Dia dan keluarga berencana ke Singapura
akhir tahun ini (waktu itu tahun 2012), karena sudah janji dengan putrinya.
Sama seperti teman yang pertama tadi, anggaran program liburan ini sudah
disiapkannya sejak lebih dari setahun lalu. Beberapa waktu kemudian dia
berkirim foto melalui bbm yang menampakkan mereka sekeluarga sudah berada di Singapura.
Model rancangan liburan keluarga dua teman saya diatas agaknya
patut dipertimbangkan untuk ditiru. Sebagai PNS, baik yang sudah berkeluarga
atau belum, tentu memiliki keinginan untuk meluangkan waktu berlibur ke
tempat-tempat khusus yang belum pernah dikunjungi, di dalam maupun di luar
negeri. Terkadang di sela-sela tugas dinas luar, masih bisa menyempatkan untuk
mengunjungi tempat wisata di beberapa kota walau singkat. Namun mengkhususkan
waktu mengunjunginya bersama keluarga tentu akan berbeda kesan dan rasanya.
Ada banyak tujuan berlibur dalam dan luar negeri beserta
objek-objek didalamnya. Bisa jadi berupa taman rekreasi, pegunungan, pantai, situs
religi, situs budaya dan seni, situs sejarah, situs pendidikan, wisata kuliner,
wisata fashion, dan masih banyak lagi. Terlebih jika punya anak yang di bangku
sekolah pastinya sangat membantu menambah wawasan dan pengalaman mereka, tidak
hanya baca dari buku tetapi langsung melihat ke lokasi dan mendapat penjelasan
dari petugas/guide setempat. Bahkan terkadang kita sendiri yang sudah berumur perlu
juga untuk meng-update pengetahuan tentang hal-hal yang selama ini hanya mendengar
atau baca di buku. Oleh karenanya, mari kita coba membuat perencanaan berlibur
keluarga dengan berbasis anggaran dan waktu.
a. Menentukan tujuan wisata
Hal pertama yang dilakukan dari program ini adalah
menentukan tujuan tempat atau objek mana yang akan dikunjungi. Bisa dari yang
terjauh dulu, atau dari yang terdekat dulu, luar negeri dulu, atau dalam negeri
dulu, atau zig-zag. Buatlah list objek-objek yang ada di sekitar tempat itu,
agar bisa terpetakan dengan jelas apa saja yanga akan dilakukan disana. Dengan
membuat list tujuan, semakin jelas tergambar planning liburan keluarga beberapa
waktu ke depan.
b. Menghitung estimasi biaya
Setelah membuat list tujuan, tentukanlah estimasi biaya
liburan yang dibutuhkan pada setiap tempat/tujuan. Sederhananya, perhitungan
biaya tidak akan jauh dari kebutuhan umum yaitu transport, akomodasi, dan rekreasi,
dan belanja. Carilah informasi mel
alui browsing internet, biro perjalanan, teman yang sudah pernah, atau bisa juga mencari agen wisata yang menawarkan paket all in one.
alui browsing internet, biro perjalanan, teman yang sudah pernah, atau bisa juga mencari agen wisata yang menawarkan paket all in one.
ilustrasi anggaran liburan |
c. Menentukan waktu berdasarkan kesiapan dana
Nah berdasarkan estimasi biaya liburan tadi, hitunglah berapa
lama kita bisa mengumpulkan dana untuk berlibur ke tempat yang ditarget.
Misalnya, kita menargetkan pulau langkawi Malaysia, dimana harga agen wisata
all in one sebesar 25 juta rupiah. Maka kita bisa hitung, bila kita sisihkan 2
juta dari tukin per bulan maka kita bisa berangkat sekitar 12 bulan lagi, atau
tahun depan. Demikian juga untuk tujuan-tujuan berikutnya dalam list tadi. Bila
jangka waktunya panjang (misal diatas 1 tahun), simpanlah dalam bentuk emas
untuk lindung nilai dan meminimalisir inflasi. Sesuaikan waktunya pada kalender
dengan jatah cuti, libur nasional, dan libur sekolah. Jangan lupa untuk
menyiapkan dana cadangan, bisa dari sisa SPD, gaji 13, premi tahunan, dan
sebagainya.
d. Melakukan persiapan yang dibutuhkan
Bila waktu liburan sesuai rencana sudah dekat, dan dana
sudah dirasa siap, maka persiapkanlah hal-hal yang dibutuhkan selama
perjalanan. Urutkanlah dari yang paling pokok, seperti passpor (bila ke luar
negeri), ijin cuti, dan sebagainya, sampai yang sekunder seperti peta, daftar alamat
dan nomer telepon penting. Selesaikan juga kewajiban-kewajiban pekerjaan yang
menjadi IKU bulanan. Semakin matang persiapan, akan semakin baik dan
memudahkan. Dan satu lagi, mulai biasakan membuat wasiat kepada ahli waris/keluarga
sebagai antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Bukan berharap atau bersangka
buruk, tapi sekedar sedia payung sebelum hujan.
e. Enjoy
Tibalah waktu liburan yang dinantikan. Nikmati perjalanan,
nikmati liburan, serap pengetahuan dan pengalaman baru, abadikan momen-momen
menyenangkan. Jangan lupa untuk selalu menjaga etika dan attitude, dimana bumi
dipijak, disitu langit dijunjung. Karena kita pergi dengan jati diri sebagai PNS,
keluarga, institusi, dan bangsa yang melekat dalam tindak tutur selama di tanah
orang. Kontrol lah pengeluaran agar setelah pulang tidak mengganggu
keseimbangan dapur. Dan bila memungkinkan, jangan lupa oleh-oleh untuk rekan di
ruangan.
liburan ke luar negeri |
Demikianlah sekilas perencanaan liburan di luar kota bagi keluarga
PNS. Semoga kita bisa menanamkan motivasi dalam diri, bahwa bumi ciptaan Allah
ini luas dan terlalu indah untuk tidak dikunjungi setiap sudutnya. Dengan niat,
perencanaan dan persiapan matang, Insyaallah semua akan terwujud.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar